Minggu, 30 Desember 2007

Wacana Konspiratif Intelektual Papua

Jaksa Agung RI melarang buku Tenggelamnya Rumpun Melanesia (Yogyakarta, Galang Press, 2007) karya Sendius Wonda karena kejaksaan menganggapnya bisa ‘mengganggu ketertiban umum’. Kalau kita cermati substansinya, secara eksplisit dan berulang-ulang di dalam bukunya, Wonda berpendapat bahwa penyebaran pesat HIV/AIDS, kegemaran pada minuman keras di kalangan orang asli Papua, kekerasan aparat negara

Jumat, 07 Desember 2007

Debat King dan Aspinall tentang Identitas Papua (2)

Pada posting sebelumnya, debat Peter King dan Ed Aspinall menyangkut genocide dibahas. Artikel ini mengurai perbedaan pandangan King dan Aspinall tentang sikap orang Papua terhadap Indonesia dan politik identitas yang terbangun dalam konfliknya dengan Pemerintah Indonesia.King menyatakan bahwa perbedaan Papua dan Aceh adalah bahwa si Papua tidak menganggap dirinya orang Indonesia. Katanya, ini

Selasa, 27 November 2007

Debat King dan Aspinall tentang Genocide (1)

Peter King dan Ed Aspinall terlibat debat, di antaranya, tentang dua isu yakni genocide dan identitas Papua-Indonesia di Policy and Society, dengan judul Asia Early this Century: Contested Polities and Mentalities. Sebelum membahas substansi debat, perlu diketahui bahwa Peter King itu convenor, semacam koordinator seminar dan semacamnya, di West Papua Project, Centre for Peace and Conflict

Minggu, 28 Oktober 2007

‘Perang Suku’: Sisa Tradisi Kekerasan Tribal?

‘Perang suku’ kembali pecah di wilayah Mimika, persisnya di sekitar Tembagapura, area pertambangan PT Freeport Indonesia. Sampai 17 Oktober 2007, korban jatuh 45 orang dan 4 orang tewas. Dua pihak, aliansi suku Dani-Damal dan Amungme belum mau berdamai. Alasannya jumlah korban di kedua pihak belum seimbang. Itu artinya pihak yang merasa kalah, akan terus mencoba berperang.Menanggapi ini, pada 27

Minggu, 16 September 2007

Dua Gelas Muscadet untuk Ujian Doktor

Pada hari Rabu pagi, 12 September 2007, aku merasa grogi dan cemas bukan karena hari itu aku akan menjalani public defence untuk disertasi doktorku di Universitas Leiden. Tapi karena aku khawatir soal jumlah undangan, biaya resepsi Clusius Cafe Hortus Botanicus, persiapan makan malam di Kedutaan Besar RI, dan lain sebagainya. Aku tahu dua paranimku - Jaap dan Alicia - sudah mengurusnya dengan

Sabtu, 18 Agustus 2007

Belajar dari Rumor dan Politik Stigma

Sebuah rumor tersebar melalui SMS: "Muridan peneliti LIPI bekerjasama dengan BIN mengumpulkan data sejarah Papua untuk kampanye di luar negeri dengan membantah isu genocide dan mendelegitimasi perjuangan Papua Merdeka." Saya langsung teringat perjalanan saya ke pedalaman Papua mengumpulkan kesaksian tentang kekerasan politik di masa Orde Baru dan presentasi paper saya di Oxford Oktober 2006 dan

Senin, 13 Agustus 2007

Promosi Doktoral 12 September

Semakin dekat hari H semakin tegang pikiranku. Disertasiku akan diuji dalam forum yang disebut promotie pada 12 September 2007 di Universitas Leiden. Akan hadir ahli-ahli sejarah pra-kolonial dan kolonial Universitas Leiden semacam Prof J.L. Blusse (promotor), G.J. Knaap (co-promotor), Prof F. Gaastra dan J. Th. Lindblad. Tamu istimewanya Prof B. Arps (pusat studi Asia Tenggara Universitas Leiden

Kamis, 09 Agustus 2007

Aktivis Pendatang dan Papuanisasi

Sudah menjadi wacana umum bahwa orang Papua termarji- nalisasi di tanahnya sendiri di Papua. Orang Papua selalu menjadi obyek bagi kepentingan pihak luar, pihak negara, pihak internasional, dan lain-lain. Oleh karena itu semangat untuk mendorong orang Papua bangkit dan memberikan keistimewaan pada orang Papua untuk maju telah menjadi semangat bersama yang dominan di kalangan aktivis LSM, Gereja,

Minggu, 15 Juli 2007

Yerry dan Pendidikan Asrama

Sudah menjadi rahasia umum kalau mutu pendidikan di Papua secara umum sangat rendah. Sulit mencari sekolah dasar atau menengah yang terpencil dari kota tapi memiliki perangkat pendidikan yang memadai dan pendidikan bisa berjalan normal. Seringkali ada gedung sekolah, tapi guru-guru sibuk ke kota. Ada guru-guru tapi murid-muridnya kabur. Ada guru dan murid tapi sarana dan kesejahteraan guru

Selasa, 26 Juni 2007

Diskusi ‘Masa Depan Papua pake NKRI’

Satu LSM yang bernama Institute for Policy Studies (IPS) mengadakan diskusi Dinamika dan Masa Depan Papua di dalam NKRI pada 21 Juni 2007 di Jakarta. Dari judulnya yang maha luas itu bisa diduga bahwa di dalam diskusi itu orang boleh ngomong apa saja soal Papua, yang penting tetap ‘di dalam koridor NKRI’. Penyelenggara secara implisit mau bilang ke penguasa bahwa mereka pro-NKRI. Kita bisa