Sabtu, 18 Agustus 2007

Belajar dari Rumor dan Politik Stigma

Sebuah rumor tersebar melalui SMS: "Muridan peneliti LIPI bekerjasama dengan BIN mengumpulkan data sejarah Papua untuk kampanye di luar negeri dengan membantah isu genocide dan mendelegitimasi perjuangan Papua Merdeka." Saya langsung teringat perjalanan saya ke pedalaman Papua mengumpulkan kesaksian tentang kekerasan politik di masa Orde Baru dan presentasi paper saya di Oxford Oktober 2006 dan

Related Posts:

  • Joni Haluk: Merintis Kekuatan Pengusaha Asli Papua...Joni Haluk yang lahir di kampung Pugima, Wamena, pada 1971 adalah anak Dani Balim yang biasa-biasa. Dia merantau ke Jayapura sejak SMA. Setelah lulus SMA, pada 1991-1992 dia mengaku kuliah di Fakultas Hukum Universitas Cender… Read More
  • Tragedi LEMASA dan Amungme di TimikaPada 1994 Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (LEMASA) didirikan. Tom Beanal sang pemimpin ingin membangun jembatan politik dan budaya agar eksistensi Amungme sebagai ‘manusia’ diakui. Agar Amungme mampu bersatu dan memperju… Read More
  • Kampanye Anti Penyiksaan di PapuaPada 26 Juni 2008, Aliansi Demokrasi Untuk Papua (ALDP) dengan sponsor dari ICMC (International Catholic Migration Commission) dan IRCT (the International Rehabilitation Council for Torture Victims) menyelenggarakan aksi bagi… Read More
  • Bintang Kejora di Wamena: Nasionalisme Minus SubstansiSeperti siklus yang melingkar, lagi-lagi selembar bendera Bintang Kejora menelan korban di Papua. Di Wamena seorang peserta demo tewas terbunuh sesaat setelah Bintang Kejora berkibar pada peringatan Hari Pribumi Internasional… Read More
  • Kampanye Papua Road MapSudah sejak 2004 Tim LIPI untuk konflik Papua sudah mulai membuat penelitian. Sudah tiga monograf diterbitkan. Setelah dibekukan satu tahun pada 2007, pada 2008 dilanjutkan kembali sebagai tahun terakhir. Nah pada tahun terak… Read More

0 komentar:

Posting Komentar